top of page

[Review] Angkerbatu "Atmosfir Horor Yang Terasa"


Setelah sukses lewat Jelangkung, Jose Purnomo kembali hadir lewat sebuah film dengan genre horor yang berjudul Angkerbatu. Selain menyutradarai, Jose Purnomo berduet dengan Hilman Mutasi untuk mengerjakan skenario. Kisah ini bermula pada hilangnya reporter Manda (Nuri Maulida) dan Rino (Bayu S. Virguna), cameramen dari sebuah perusahaan televisi Korea (Voice of Korea). Mereka tengah meliput demo masyarakat yang menentang pembangunan lapangan golf dengan membabat hutan. Masyarakat setempat khawatir pembabatan hutan, akan mengganggu ketentraman para "penunggu" hutan Angkerbatu dan akan mempengaruhi kehidupan mereka. Dari pihak Voice of Korea, rupanya tidak tinggal diam ketika dua rekannya hilang dalam tugas. Untuk mengetahui apa yang terjadi, Yudha (Yama Carlos) yang menjabat produser serta Kanaya (Mieke Amalia) yang menjabat reporter, segera meluncur menuju Angkerbatu, diantar oleh sopir kantor, Warno (Susilo Badar). Sampai di Angkerbatu, kenyaatan yang terjadi benar-benar mengagetkan mereka. Kota Angkerbatu telah berubah dan jauh dari kenormalan yang ada. Situasi yang mencekam serta munculnya berbagai mahkluk halus akhirnya membuat Yudha, Kanaya, serta Warno terjebak di dalam kota tersebut. Dengan segala upaya, mereka berusaha untuk menemukan teman mereka yang hilang serta mencoba mencari tahu apa yang terjadi terhadap Angkerbatu. Dan yang terpenting adalah bagaimana mereka dapat selamat serta membuat Angkerbatu kembali normal dari kemarahan para mahluk halus. Mengomentari film ini, Sutradara Jose Purnomo nampaknya tahu betul bagaimana membuat sebuah film horor yang disukai oleh remaja serta pecinta film horor nasional. Kehebatan Jose Purnomo dalam meramu Angkerbatu adalah ketika, Jose tidak terpaku untuk menampilkan hanya pada satu sosok hantu. Jose terlihat handal ketika membuat penonton harus menutup mata atau menjadi tegang tanpa harus menampilkan sosok hantu secara utuh seperti layaknya film horor nasional lainnya. Mengutip perkataan Jose, bahwa atmosferic horror yang menjadi andalannya, benar-benar tampil sebagai tontonan yang menegangkan. Berbicara teknis pembuatan film ini, Jose Purnomo cukup cerdik ketika harus menyulap beberapa lokasi syuting menjadi sunyi senyap tanpa ada satu orangpun. Hal tersebut juga diperlihatkan oleh Jose, ketika harus mengakali salah satu lokasi di pusat keramaian Jakarta menjadi sepi layaknya kota mati. Berbicara para pemain dalam film ini, cukup menarik ketika Jose Purnomo berjudi memilih aktris cantik Mieke Amalia untuk menjadi pemain utama film ini. Selain baru di dunia layar lebar, Mieke justru lebih dikenal sebagai sosok yang humoris karena penampilannya di acara televisi Extravaganza. Namun, pilihan Jose ternyata tidak salah ketika Mieke tampil cukup baik dalam memerankan tokoh Kanaya. Mieke sendiri nampaknya cukup menjiwai berperan sebagai seorang jurnalis namun juga tidak menunjukan akting yang kaku ataupun berlebihan dalam film ini. Nilai lebih Mieke adalah ketika ia bisa total ketika salah satu scene film mengharuskannya kesurupan. Beberapa bintang muda lainnya seperti Imelda Therinne serta Nuri Maulida juga cukup baik memerankan karakternya masing-masing. Sementara untuk Yama Carlos yang berperan sebagai Yudha sebenarnya cukup baik. Namun gaya Yuma Carlos justru terlihat seperti komandan tentara dibandingkan sebagai seorang produser sebuah televisi. Akting memukau justru dimainkan oleh Susilo Badar yang berperan sebagai Warno. Kesan natural dalam sosok Warno justru terlihat menarik di mata penonton. Hal tersebut bukan karena Warno bertingkah cukup lucu, namun Susilo Badar nampaknya sangat menjiwai peran Warno yang berprofesi sebagai sopir. Berbicara cerita mitos Angkerbatu sendiri, film ini dapat dikatakan tidak se-detail seperti yang ada dalam novelnya. Film ini hanya menceritakan intisari dari cerita mitos Angkerbatu saja. Sementara itu, pesan mengenai bagaimana menjaga lingkungan alam sekitar kita juga cukup baik. Semoga pesan tersembunyi tersebut, dapat menjadi pelajaran berarti buat penonton. Selamat menonton Nilai: 6/10 Bintang


You Might Also Like:
bottom of page