top of page

[Review] Edge of Darkness "Mel Gibson is Back !"


Mel Gibson telah kembali. Setelah absen cukup lama akibat beberapa pernyataan kontroversi-nya mengenai Yahudi, Mel Gibson nampaknya ingin kembali untuk menjadi salah satu aktor papan atas Hollywood. Praktis setelah membintangi Patriot dan We Were Soldier , film-film selanjutnya benar-benar jatuh di tangga box office Hollywood. Beruntung Mel Gibson berhasil sukses sebagai sutradara lewat Passion of Christ dan sebuah film nanggung Apocalypto . Munculnya Mel Gibson dalam Edge of Darkness di awal tahun 2010 cukup banyak ditunggu para penggemarnya. Terlebih ketika melihat bahwa Mel Gibson ditemani oleh sutradara Martin Campbell yang sukses lewat Golden Eye, Casino Royale, dan Vertical Limit. Dalam Edge of Darkness, Mel Gibson berperan sebagai Thomas Craven, yang merupakan seorang detektif senior di kepolisian. Thomas Craven yang merupakan orang-tua tunggal mempunyai seorang putri cantik bernama Emma (Bojana Novakovic) yang pintar dan juga bekerja di sebuah perusahaan nuklir swasta. Kisah dimulai ketika Emma kembali mengunjungi sang ayah dari tempatnya bekerja yang berbeda kota. Thomas yang tidak mempunyai sedikit-pun kecurigaan menjemput Emma. Bagi Thomas bertemu Emma adalah hal yang laing indah di muka bumi. Namun nasib bebrbicara lain ketika di depan mata Thomas, anak tercintanya dan juga satu-satunya keluarga yang dimilikinya musti tewas mengenaskan oleh orang tak dikenal. Awalnya semua mengira bahwa Thomas yang merupakan target pembunuhan. Namun, ternyata kegiatan Emma di tempatnya bekerja yang membuatnya harus berujung kematian. Dengan ilmu sebagai detektif dan rasa dendam karena pembunuhan terhadap Emma, Thomas mulai merangkai satu-persatu teka-teki pembunuhan tersebut. Penilaian saya akan Edge of Darkness akan saya mulai dari sang sutradara Martin Campbell. Unsur ketegangan dan thriller yang ditampilkan oleh Martin Campbell dalam meramu film ini terlihat tidak maksimal. Aura ketegangan jauh dari apa yang diharapkan. Martin Campbell seakan kebingungan antara mau membuat film balas dendam dengan penuh aksi atau film kisah cinta seorang ayah yang akan mengorbankan apapun untuk sang anak tercintanya. Alur cerita tersebut berdampak pada penampilan Mel Gibson dalam perannya sebagai Thomas Craven. Tampilan Protagonis yang ada dalam diri Mel Gibson terlihat menjadi biasa saja. Bayangkan kalau Edge of Darkness hanyalah dibintangi oleh seorang aktor antah-berantah, film ini pasti akan jatuh di pasaran. Dapat saya katakana bahwa Edge of Darkness gagal untuk membawa Mel Gibson kembali ke jalur bintang papan atas Hollywood dengan jaminan film box office. Sosok William Wallace atau sosok seorang ayah yang kharismatik seperti dalam film Patriot tidak muncul dalam film ini. Para pendukung film ini seperti Ray Winston juga tidak membantu banyak untuk menolong film ini. Nilai 6/10 Bintang


You Might Also Like:
bottom of page