top of page

[Review] The Hurt Locker "Kualitas Oscar dari Kathyrin Bigelow"


Tidak banyak bagi sineas Hollywood yang ingin membuat kisah perang baik di Afghanistan ataupun Irak. DarI beberapa film yang menceritakan kisah tersebut, hampir tidak ada yang dapat menarik perhatian penonton. Terlebih di Indonesia yang mayoritas cukup sinis menanggapi keberadaan pasukan AS yang melanglang buana di Afganistan dan Irak pasca peristiwa 9/11. Untuk Indonesia sendiri, sebenarnya film Hurt Locker telah diputar pada Oktober 2009 lalu. Namun nampaknya tidak dapat apresiasi yang banyak dari para penonton. Hurt Locker menjadi perhatian besar para pecinta film ketika berhasil masuk dalam nominasi Oscar dan beberapa penghargaan lainnya. Sehingga pihak pengelola bioskop di tanah air kembali memutar film arahan Kathryn Bigelow ini. Hal yang sama juga terjadi di Amerika Utara. Awalnya Hurt Locker hanya diputar terbatas di beberapa bioskop di se-antero Amerika Utara. Namun, karena kualitas film yang sangat baik dan mencuri perhatian para penonton. Film ini akhirnya dibuat copy film yang lebih banyak.Kisahnya sendiri mengenai pasukan penjinak Bom dengan nama Explosive Ordnance Disposal (EOD). Adalah William James (diperankan oleh Jeremy Renner) seorang tentara yang tergabung dalam EOD bertugas di Irak. Menjadi pasukan EOD bukanlah pekerjaan yang menyenangkan. Gerakan perlawanan bersenjata anti AS hampir setiap hari menanam Bom di berbagai tempat strategis di Irak untuk menunjukan perlawanannya terhadap pasukan AS membuat sibuk pasukan EOD . William James yang sudah mempunyai rekor menjinakan bom sangat banyak harus bertemu dengan berbagai jenis bom waktu yang ada. Mulai Bom dengan pemicu handphone hingga menggunakan tameng manusia. Kisah penjinak bom inilah yang menjadi inti dari film Hurt Locker. Kathryn Bigelow yang gagal total ketika membuat K-19: Widowmaker, sempat absen lama dalam menggarap film layar lebar. Tidak disangka oleh Kathryn Bigelow bahwa film Hurt Locker mendapat apresiasi yang sangat baik dari kalangan kritikus Hollywood. Kathryn Bigelow nampaknya tidak percaya kalau Hurt Locker harus sejajar dengan Avatar milik James Cameron di nominasi film terbaik penghargaan Oscar 2010 dan penghargaan film lainnya tahun ini. Menurut saya, Hurt Locker dapat pujian dari kritikus film Hollywood karena Kathryn Bigelow mampu membuat film yang sangat realistis dan mengemasnya secara dramatis. Pergulatan para prajurit AS yang bertugas Di Irak seperti dibingungkan dengan tugasnya. Para prajurit tersebut di satu sisi harus siap bertugas dimanapun mereka berada. Namun, di sisi lainnya mereka mengalami kegalauan atas kehadiran mereka yang mendapat penolakan dari masyarakat di Irak. Terlebih dari para gerakan perlawanan bersenjata Irak yang menganggap kehadiran AS sebagai penginvasi. Dilema yang hampir sama dialami para prajurit AS ketika terjun di kancah perang Vietnam. Sinematografi yang ditampilkan oleh Kathryn Bigelow juga dapat membuat kita merasakan bagaimana rasanya berada di tengah-tengah medan ganas Irak yang setiap hari harus dirasakan para prajurit AS. Tampilan slow motion dan ketegangan dalam menjinakan bom benar-benar membuat jantung kita akan berdegub kencang. Menurut saya, Hurt Locker menjadi film Hollywood yang paling bagus dari semua film yang pernah mengambil setting perang Irak dan Afghanistan pasca 9/11. Bahkan, film Lions for Lambs yang dibintangi oleh Tom Cruise, Merryl Streep, serta Robert Redford berada jauh dibawah kualitas Hurt Locker. Nilai 8/10 Bintang


You Might Also Like:
bottom of page