top of page

[Review] Salt "Satu Lagi Kisah Spionase"


Saya cukup antusias ketika Hollywood membuat Salt yang dibintangi oleh Angelina Jolie. Meskipun dari beberapa sumber, saya membaca awalnya untuk karakter film Salt adalah seorang pria. Juga terdengar kabar bahwa peran Salt rencananya dimainkan oleh Tom Cruise. Namun suami dari Katie Holmes ini menolak peran Salt karena karakternya mirip dengan Ethan Hawke yang merupakan tokoh dalam Mission Impossible. Dengan gagal-nya Tom Cruise bergabung, muncul ide dari pihak studio untuk mengubah karakter Salt menjadi agen perempuan. Pilihan akhirnya jatuh pada Angelina Jolie yang dianggap paling pas menjadi karakter Evelyn Salt. Selain sudah biasa dalam film laga seperti Tomb Raider, Jolie juga dianggap sukses dalam memerankan tokoh Mrs. Smith. Sebuah film yang menceritakan kisah suami istri yang ternyata merupakan sosok pembunuh bayaran. Kisah agen mata-mata yang handal layaknya karakter Jason Bourne (Bourne trilogi) atau franchise James Bond merupakan salah satu genre film favorit saya. Terlebih film-film sejenis selalu ada intrik-intrik politik yang dibumbui oleh aksi laga. Maka saya berharap banyak bagaimana Salt mampu menghibur dan memuaskan saya sebagai penonton. Referensi saya mengenai film yang menjadikan perempuan menjadi agen handal tidaklah banyak. Yang berkesan di kepala saya hanyalah La Femme Nikita yang disutradarai Luc Besson pada tahun 1990 serta film Long Kiss Goodnight yang dibintangi Geena Davis dan Samuel L. Jackson. Maka jujur saja, sebagai perbandingan (setidaknya) dua film tersebut menjadi acuan saya. Garis besar film Salt sendiri sebenarnya tidak ada yang baru. Diceritakan seorang agen Rusia bernama Vassily Orlov (Daniel Olbrychski) dalam sebuah interogasi menyebutkan bahwa Evelyn Salt merupakan mata-mata asal Rusia yang telah melakukan infiltrasi di dalam badan agen rahasia CIA. Dengan tuduhan tersebut, dua atasannya, Ted (Liev Schreiber) dan Peabody (Chiwetel Ejiofor) untuk menahan Salt, untuk mengklarifikasi keterangan Orlov. Namun, Salt memilih untuk melarikan diri yang membuatnya menjadi buronan nomor satu CIA. Salt bertekad untuk membersihkan namanya dan membuktikan bahwa dia tak bersalah dan melepaskan diri dari teori konspirasi yang ada. Salt yang merupakan agen ahli di lapangan, menggunakan kemampuannya dari lompat-melompat diantara mobil, menaiki sepeda motor dengan kecepatan tinggi, dan tentunya adegan tembak-menembak ala Hollywood. Menilai film Salt sebagai sebuah film agen mata-mata yang menengangkan, saya ternyata tidak melihat ada sesuatu yang baru dari skenario yang ditulis oleh Kurt Wimmer. Ceritanya terkesan standar tanpa ada kejutan-kejutan yang berarti. Aksi-aksi laga yang mencengangkan juga tidak terlihat mengundang decak-kagum seperti layaknya saya menonton Mission Impossible atau Bourne trilogi. Film ini menjadi aksi yang biasa dan ketika saya keluar bioskop sudah melupakan hampir 80 persen adegan yang baru saja saya lihat. Saya begitu antusias awalnya ketika mendengar Salt diperankan oleh Angelina Jolie. Namun antusiasme saya menjadi anti klimak, ketika melihat aksi Jolie dalam memerankan Salt. Angelina Jolie tidak segesit ketika berperan Lara Croft atau cool saat memerankan Mrs. Smith. Kalau boleh membandingkan dengan film La Femme Nikita dan Long Kiss Goodnight, Angelina Jolie berada dalam urutan terakhir sebagai agen mata-mata wanita yang tangguh. Kalau boleh berandai-andai, nampaknya peran Salt lebih cocok diperankan oleh Uma Thurman yang lebih mirip wajah Rusia dan bermain apik dalam Dua film Kill Bill. Atau mungkin lebih baik Milla Jovovich yang tampil lebih macho dalam membintangi game terkenal Resident Evil. Kekurangan Salt bukanlah pada pemilihan karakter saja. Sutradara Phillip Noyce saya anggap paling bertangggung-jawab terhadap kegagalan dalam meramu film ini. Walaupun pernah sukses saat membesut film Patriot Games dan The Saint, namun Phillip Noyce tidak melihat perkembangan film-film mata-mata yang semakin menghibur dan mencekam layaknya Kisah Jason Bourne, James Bond (Casino Royale), atau Spy Game. Phillip Noyce seharusnya memberikan suatu aksi laga yang lebih menarik, lebih mencekam, konspirasi yang lebih rumit, dan lebih menegangkan dibandingkan beberapa film spy yang sudah saya sebutkan sebelumnya. Dan itu tidak terjadi dalam film Salt yang (seharunya) meraup banyak dollar dari seluruh pemutarannya di bioskop-bioskop dunia. Nilai 6/10 Bintang


You Might Also Like:
bottom of page