top of page

[Review] Asylum "Horor Dengan Cerita Datar"


Saya bingung ketika harus menulis ulasan Inception yang dibesut Christopher Nolan karena saking bagusnya film tersebut. Kali ini saya kembali bingung menulis sebuah film horor yang berjudul Asylum, karena saking buruknya kualitas film ini. Ketika saya melihat deretan nama pembuat dan pemerannya, dapat dikatakan semuanya pernah bermain dalam film-film horor. Mulai Dari sutradara David R. Ellis yang pernah membesut Final Destination 2 hingga Pemeran utama Sarah Roemer yang pernah ikut bermain dalam film horor Grudge 2. Awalnya film dimulai, saya berusaha untuk menikmatinya. Jujur saja, lumayan sedikit film horor yang akhir-akhir ini muncul di bioskop. Sayangnya ketika film berakhir saya justru tertawa sinis tanpa ada antusiasme sedikitpun untuk menikmatinya. Plot cerita yang kacau, ending yang tidak jelas, hingga ketidak-jelasan adegan-adegan yang muncul di sepanjang rol film berputar. Bagi saya, kesuksesan dalam mebuat film horor adalah dapat membuat penonton ketika melangkah keluar bioskop masih terbayang-bayang keseraman yang didapatkan selama menonton hingga membuat tidak bisa tidur. Tidak perlu sebuah logika yang masuk akal dalam menontonnya Namun, David R. Elis sebagai sutradara dan Ethan Lawrence sebagai penulis cerita benar-benar linglung ketika membuat Asylum. Unsur seram hampir tidak ada dan unsur mengejutkan jauh dari yang diharapkan dari sebuah film horor. Saya bingung apakah sang sutradara ingin membuat film horor mencekam ala Poltergeist atau horor mencekam ala Exorcist atau horor sadis ala SAW. Namun yang muncul hanyalah kesadisan menjijikan memakai cetak biru film SAW dengan bumbu cerita ngawur yang tidak jelas juntrungannya. Ditambah beberapa adegan yang tidak penting harus muncul tanpa maksud yang jelas. Bahkan, lokasi setiap babak hanyalah itu-itu saja. Bahkan sinetron Indonesia jauh lebih banyak tempat adegan lokasi dibandingkan film ini. Tampilan Rumah Sakit Jiwa tidaklah menyeramkan dan hanya terlihat seperti sebuah gudang tua yang dapat kita jumpai dalam drama-drama sinetron. Menurut saya, bahkan Ababil (Baca ABG Labil) Indonesia yang seringkali menyukai horor kacangan Indonesia pasti juga mengerenyitkan dahi apabila menonton Asylum. Mereka pasti akan lebih sibuk meng-update blackberry-nya daripada mengikuti alur cerita film ini. Nilai 5/10 Bintang


You Might Also Like:
bottom of page