top of page

Film Detroit: Kerusuhan Detroit dan Petaka Di Hotel Algiers

Siapa yang menyangka kalau Amerika Serikat yang selalu disebut sebagai negara demokrasi pernah mengalami kerusuhan massa. Itu terjadi bukanlah pada jaman dahulu. Namun di era modern. Tepatnya pada pertengahan tahun 60-an. Ketika Amerika sudah menjadi negara adi daya saat itu terjadi.

Tepatnya, kerusuhan Detroit, di negara bagian Michigan terjadi pada 23 – 27 Juli 1967. Kerusuhan massa yang mengakibatkan hilangnya 23 nyawa rakyat sipil (versi Wikipedia). Sementara Voice of America mengatakan sekitar 43 nyawa melayang.

Bagi anda yang sudah remaja di awal 90-an tentunya tidak akan lupa dengan kerusuhan Mei 98 yang terjadi di Jakarta. Terlepas ada provokasi dan ada aktor di belakangnya, namun kerusuhan Mei 98 adalah sebuah sejarah pahit bagi bangsa Indonesia.

Begitu juga kerusuhan Detroit pada Juli 1967. Merupakan sebuah kepahitan dalam sejarah modern Amerika Serikat berdiri. Dampak kerusuhan yang bernuansa rasialis ini makin menjadi di AS, karena di pertengahan tahun tersebut sedang menguatnya gerakan kesetaraaan antara kulit putih dan kulit hitam di AS.

Gerakan persamaan Hak dan menolak rasialisme sedang gencar-gencarnya di kampanyekan oleh Martin Luther King Jr. Tokoh kulit hitam yang kritis akan persamaan hak ketika daerah-daerah fanatic kulit putih masih menganggap warga kulit hitam tidaklah setara.

Detroit yang masuk dalam negara bagian Michigan bukanlah daerah fanatik. Kesetaraan ras di Detroit sebenarnya sudah berjalan cukup baik dibandingkan daerah-daerah di selatan yang begitu kolot. Namun, kerusuhan Detroit mau tak mau tidak bisa dilepaskan dari unsur rasialis yang terjadi saat itu.

Film Detroit dimulai lewat sebuah pesta di pub yang dianggap pihak keamanan tidak mempunyai izin. Pembubaran di pub hingga penangkapan warga sipil yang sedang berpesta di pub tersebut membuat amarah warga sekitar.

Hal tersebut dianggap warga sebagai sebuah arogansi dari apparat penegak hukum. Ditambah isu yang berkembang kalau diskriminasi terhadap warga yang berpesta di pub adalah mayoritas kulih hitam. Hal tersebut membuat warga marah.

Entah siapa yang memulai, letupan mulai terjadi. Beberapa toko dibakar. Pihak yang tak bertanggung-jawab mulai menjarah dan mengambil keuntungan. Dari situasi yang makin anarki di kota Michigan. Pihak pemerintah kota tak dapat membendung amuk massa.

Bahkan pemerintah negara bagian Michigan musti meminta bantuan dari Washington DC. Garda Nasional turun tangan. Tank, Panser, pasukan militer musti ikut turun tangan untuk meredam kerusuhan Detroit yang berlangsung.

Saat kerusuhan terjadi diperparah oleh peristiwa di Hotel Algiers. Peristiwa rasialis yang terjadi di Hotel tersebut mengakibatkan korban dari kulit hitam yang berada di hotel. Sudah seperti yang dapat ditebak, pelakunya adalah petugas polisi kulit putih Michigan. Petaka dan tragedi di Hotel Algiers menambah peristiwa kelam di Detroit. Rusuh dan pelanggaran HAM terjadi di hotel tersebut. Kisah kelam yang menjadi aib dalam sejarah Amerika Serikat berdiri.

Sutradara film ini adalah Kathryn Bigelow. Sutradara perempuan papan atas Hollywood yang selalu menggarap film-film berkualitas. Mantan istri sutradara James Cameron ini berhasil meraih Oscar tahun 2010 sebagai sutradara terbaik lewat film Hurt Locker (2008). Sukses Kathryn Bigelow makin menjadi saat membesut film Zero Dark Thirty (2012). Kisah sejarah yang mengangkat pemburuan Usama Bin Laden.

Satu hal yang membuat film Detroit menjadi sebuah film berkualitas adalah bagaimana sang sutradara dan penulis skenario berhasil membuat cerita yang runut bagi yang awam akan kisah kerusuhan Detroit yang terjadi.

Mulai dari kronologi awal kerusuhan terjadi hingga bagaimana petaka di Hotel Algiers terjadi. Menariknya, para pembuat film ini tidak hanya berhenti hingga cerita kerusuhan dan petaka di hotel Algiers terjadi. Namun, kisah bagaimana para oknum rasialis yang jadi tersangka di hotel Algiers terus diceritakan hingga di akhir film.

Waktu yang runut bagi para penonton dan juga penjelasan yang begitu enak dalam sinematografi menjadi kelebihan Kathryn Bigelow. Namun, Kathryn Bigelow bukanlah seorang sutradara yang pintar memainkan emosi penonton lewat kisah haru biru bagi para korban yang selamat ataupun mereka yang menjadi martir. Mungkin permainan emosi ini yang menjadi sedikit kekurangan film dari Detroit.

Secara keseluruhan, film Detroit sebuah film sejarah dengan khas racikan Kathryn Bigelow. Sebuah film yang wajib ditonton bagi anda yang menyukai genre sejarah.

Seperti yang kita ketahui, kalau akhir-akhir ini publik dan pecinta film se-antero dunia mencibir Hollywood karena hanya menyuguhkan film-film aksi atau super-hero yang tak menghasilkan film-film bermutu.

Film Detroit menjadi satu film unggulan berkualitas di tahun 2017. Selamat menonton.

Bintang: 8.5/10 Bintang


You Might Also Like:
bottom of page